Selasa, 24 Maret 2015

Seni,Makanan, & Budaya NTB



images.jpg
Senin,23 Februari 2015
1.SENI TARI NTB
Inilah Tari Tradisional NTB
TARI tradisional NTB cukup beragam dan kaya makna. Namun, tidak semua bisa lestari, walaupun tidak punah. Di Lombok misalnya, terdapat tari oncer, batak baris, zikir zaman, dan lain-lain. Hanya beberapa kemudian yang cukup populer. Namun, sangat sulit memaksakan seluruh tari tradisional menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di masa mendatang. Berikut beberapa tari tradisional di NTB.
* Gandrung: Tarian rakyat suku Sasak yang berkembang sejak lama dan dimainkan oleh kaum laki-laki maupun perempuan. Tari ini terdiri atas tiga babak, yakni bapangan, gandrangan dan parianom.
* Oncer: Tari tradisional Lombok yang berasal dari kata "ngoncer" atau berenang. Gerakan diambil dari gerakan ikan sepat yang sedang berenang, yang dalam bahasa Sasak disebut pepait ngoncer (ikan sepat berenang). Tari ini erat hubungannya dengan Gendang Beleq.
* Randak Geroq: Tari tradisional Lombok yang berarti tindakan gotong royong. Dalam gotong royong tidak dibedakan golongan, pangkat, jabatan, kaya, miskin dan lain-lain.
* Rudat: Tari ini dilakukan sambil bernyanyi dengan irama Timur Tengah. Menggunakan gerak-gerak silat dan dilakukan sekelompok anak muda justru dengan pakaian yang mirip jauh berbeda dengan pakaian khas Sasak.
* Hadrah: merupakan tari tradisional Bima yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT. Hadrah yang dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa masuk ke Bima sekitar abad XIV sejak masuknya Islam ke daerah itu.
* Kanja: Tari tradisional Bima yang diciptakan Sultan Abdul Kahir Sirajuddin tahun 1673 setelah mendapatkan inspirasi sejarah masuknya Islam ke Bima. Kanja berarti tantang, karena dalam tarian ini ada gambaran pertarungan dua orang panglima yang tangguh.
* Karaenta: Tari tradisional Bima diawali dengan sebuah lagu berbahasa Makassar yang bernama Karaengta. Penarinya anak kecil berusia sekitar 10 tahun, tidak memakai baju, kecuali hiasan yang dalam bahasa Bima disebut Kawari atau dokoh. Tari hiburan ini merupakan dasar untuk mempelajari tarian kerajaan Bima yang lain.
* Katumbu: Tari tradisional Bima yang berarti berdegup ini menggambarkan keluwesan dan keterampilan remaja putri. Tarian ini diperkirakan sudah ada sejak abad XV dan ditarikan keluarga istana.
* Toja: Tari tradisional Bima yang diangkat dari legenda Indra Zamrud. Penciptanya Sulta Abdul Kahir Sirajuddin tahun 1651. Tari ini menggambarkan lemah-gemulainya penari yang turun dari khayangan. * Lenggo: Tari tradisional Bima yang berarti melenggok, yang telah diadatkan dalam upacara Sirih Puan setiap perayaan Maulid. Tari ini menceritakan bagaimana guru agama Islam mengadakan penghormatan kepada muridnya, yaitu Sultan sebagai pernyataan saling menghormati.
* Lengsara: Tari tradisional Bima yang dahulu dipertunjukkan dalam sidang eksekutif dan upacara Ndiha Molu (Maulid Nabi). Tari ini terakhir dipertunjukkan pada tahun 1963 dalam perkawinan keluarga raja, dan sekarang telah dihidupkan kembali.
* Mpa'a: Tari rakyat Bima yang berisi gerak-gerak silat.
* Sere: Tari tradisional Bima yang berarti mengajak berperang yang semula ditarikan perwira perang bergelar Anangguru Sere. Tari ini dipertunjukkan di arena yang cukup luas di hadapan tamu yang berkunjung ke Bima.
* Tamak Lamung: Tari tradisional Sumbawa. Tamak berarti memasukkan, lamung berarti baju wanita khas Sumbawa atau memasukkan baju. Tari ini menggambarkan urutan upacara tamak lamung, dari persiapan upacara hingga puncaknya, yakni pemakaian tamak lamung. (rab).
2.Makanan Khas Lombok
1. Plecing Kangkung
http://panduanwisata.id/files/2012/09/pleciong.jpgMakanan ini terdiri dari kangkung yang direbus plus sambal tomat yang terbuat dari racikan cabai rawit, garam, terasi dan tomat. Yang membuat enak adalah kangkung khas Lombok yang berbeda dengan yang biasa tumbuh di pulau Jawa. Oya, didalam plecing kangkung biasanya ditambahkan tauge dan kacang goreng untuk menetralisir rasa pedas. Plecing kangkung bisa Anda temui di hampir semua rumah makan. Salah satu yang paling terkenal adalah Rumah Makan Dua-EM bersaudara yang ada di jalan Transmigrasi 99 Mataram.




2. Ayam Taliwang
http://panduanwisata.id/files/2012/09/ayam-taliwang-300x225.jpgAyam Taliwang adalah salah satu makanan paling populer di Lombok. Ayam taliwang biasanya dimasak dengan beberapa pilihan yakni digoreng, dipanggang atau dibakar. Akan semakin enak jika menggunakan ayam kampung dengan umur ayam yang masih muda. Kelezatan ayam taliwang juga terletak di bumbunya yang super pedas. Nah, jika ingin merasakan kelezatan ayam taliwang datanglah ke Rumah Makan Ayam Bakar Taliwang Irama yang berada di kawasan Cakranegara. Selamat mencoba!
3. Sate Bulayak
http://panduanwisata.id/files/2012/09/sate-bulayak-300x200.pngSate bulayak tidak saja enak tapi cara makannya pun unik. Bulayak adalah sejenis lontong yang dibungkus dengan daun aren atau daun enau dengan bentuk memanjang seperti spiral, sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar. Sedangkan satenya terbuat dari daging sapi yang dilumuri bumbu khas Sasak. Cara makannya dengan mencocol bulayak ke bumbu sate yang sudah disediakan. Ya, pedagang sate memang tidak menyediakan garpu dan sendok sebagai teman makan kita. Penjual sate bulayak banyak ditemui di beberapa objek wisata seperti halaman Pura Lingsar, Taman Narmada dan Taman Suranadi.
4. Nasi Balap Pucung
http://panduanwisata.id/files/2012/09/nasi-balap-puyung.jpgNasi balap pucung adalah makanan yang membuat ketagihan. Ya, walaupun tampilan menu basi balap pucung tidak terlalu istimewa namun rasa pedasnya benar-benar membuat Anda ingin lagi dan lagi. Nasi ini berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburang udang kering, abon serta belut goreng. Di Lombok, yang paling terkenal adalah nasi balap pucung cap Inaq Esun yang berada di Desa Puyung, Lombok Tengah. Dua cabang lainnya berada di bilangan Plaza Senggigi, Lombok Barat dan Jalan Srwijaya Mataram.


5. Ares
http://panduanwisata.id/files/2012/09/jukut-ares-300x261.jpgAres adalah sayuran khas Lombok yang bahan utamanya berasal dari pelepah pisang atau gedebok pisang yang masih muda. Rasa hidangan yang memakai santan ini cukup unik yakni manis dan gurih. Awalnya merupakan makanan tradisional Suku Sasak dan disajikan pada acara pernikahan hingga kemudian populer menjadi makanan khas Lombok. Ares lebih nikmat jika dimakan saat masih hangat dengan sepiring nasi putih. Mantap.
6. Sate Rembiga
http://panduanwisata.id/files/2012/09/Sate-Rembiga-KulinerPedia-300x201.jpgSate Rembiga adalah sate yang berbahan utama sapi yang sangat lezat. Rasanya perpaduan antara gurih, manis dan pedas. Dinamakan Rembiga karena awal mula sate ini berasal dari desa Rembiga yang berada di dekat bekas bandara Selaparang. Walau banyak dijual di berbagai tempat, namun penjual yang otentik adalah Warung Rembiga di jalan Dakota nomor 2 Rembiga. Warung ini sudah berdiri sejak 25 tahun lalu. Lokasinya memang tidak tepat dipinggir jalan raya namun cukup strategis. Saking ramainya, tempat makan ini selalu berhasil menjual hingga 70 kg sate. Anda harus mampir dan mencicipi lezatnya sate rembiga disini.
7. Sate Tanjung
http://panduanwisata.id/files/2012/09/tanjung-300x215.jpgBerbeda dengan sate rembiga yang berbahan daging sapi, sate tanjung berasal dari ikan Cakalang atau ikan Langoan. Sate tanjung sangat nikmat jika disantap saat masih panas bersama lontong atau nasi, tergantung selera. Rasa gurih dari daging dan santan serta pedas dari rempah-rempah sangat terasa. Campuran rempah-rempah dan ikan yang dibakar inilah yang membuat badan terasa hangat dan bugar. Anda bisa membeli sate tanjung di sekitar pasar Tanjung atau terminal Tanjung. Mencicipi sate ini di daerah asal dimana sajian ini diciptakan akan lebih afdol ketimbang makan di tempat lain. Selamat mencicipi! Read more
8. Poteng Jaje Tujak dan Iwel
http://panduanwisata.id/files/2012/09/jaje_tunjak_lapispoteng.jpgPoteng jaje tujak dan iwel adalah makanan khas Lombok saat lebaran. Hidangan ini terdiri dari 2 makanan yakni poteng atau tapai dan jaje tujak atau tetel. Selain poteng jaje tujak, ada iwel yang merupakan jajanan khas masyarakat setempat. Iwel adalah kue berbahan baku ketan hitam yang biasanya disajikan saat upacara tradisi masyarakat setempat. Berbeda dengan makanan khas Lombok yang pedas, iwel justru manis dan legit. Kini, poteng jaje tujak dan iwel bisa kita temui sehari-hari tanpa harus bertepatan dengan lebaran maupun upacara tradisional.
9. Bebalung
http://panduanwisata.id/files/2012/09/bebalung-300x212.jpgBebalung terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang dicampur dengan racikan bumbu yang terdiri dari cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas dan kunyit plus jahe. Bebalung bisanya disajikan ke dalam mangkok dengan taburan bawang merah goreng. Di Lombok, sajian bebalung yang paling terkenal dijual di depot Kelebet yang berada di jalan HOS Cokroaminoto. Depot yang terletak di belakang kantor gubernur NTB ini selalu disesaki pengunjung yang antre untuk menyantap makanan ini. Keistimewaan Bebalung di depot ini adalah karena dagingnya amat lunak sehingga tanpa gigitan yang kuat dagingnya mudah lepas dari tulangnya. Sajian yang amat sayang untuk dilewatkan bukan?




10. Beberuk Terong
http://panduanwisata.id/files/2012/09/images.jpgBeberuk terong adalah makanan sejenis lalapan yang menjadi teman santapan ayam taliwang. Makanan ini sangat mudah diolah. Hanya berbekal terong ungu yang dipotong dadu dan tomat. Bumbu halusnya terdiri dari cabe merah keriting, cabe rawit, bawang putih, bawang merah, kencur, terasi bakar, gula pasir, garam dan minyak goreng. Siram bumbu diatas terong plus perasan jeruk limau diatasnya. Rasanya manis, pedas, asam dan segar. Menggiurkan bukan ?
3.Budaya NTB

Tradisi Presean, Gladiatornya Orang Lombok

  • Gendang Beleq, Seni Musik Tradisional Sasak
  • Upacara Perang Topat
  • Bau Nyale
  • Festival Bau Nyale (2)
  • Warna-Warni Tenun Ikat Sukarara
  • Tari Rudat di Pulau Lombok
  • Tari Gendang Beleq
  • Barapan Kebo
http://www.kidnesia.com/extension/kidnesia2014/design/kidnesia2014/images/bg-kanal-bawah650.jpg
  • Gunung Rinjani

  • Sultan Muhammad Salahuddin

  • Mangaan

  • Jagung

  • Rusa Timor

  • Kayu Hitam (Diopsyros marcrophylla)

Sumber:
http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Indonesiaku/Teropong-Daerah/Nusa-Tenggara-Barat/Seni-Budaya
http://likaardila.blogspot.com/2013/12/kesenian-ntb.html 
http://lombok.panduanwisata.id/wisata-kuliner/10-kuliner-lombok-yang-harus-dicicipi/a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar